BORE UP "HONDA LEGENDA" 173 CC ( piston Tiger )





Dalam dunia Drag Bike ,motor bebek "Legenda" mungkin hanya menempati kelas 4 tak 110 cc ,tapi bagaimana jadinya kalau motor bebek itu masuk kelas 4 tak 150 cc . Mungkinkah ? Pasti bisa! Mari kita kupas tuntas.



Honda Legenda akan dijejali piston berdiameter 63 mm ,pada blok cylinder dan cylinder cop milik Mocin Garuda 110 cc. Panjang total blok cylindernya 78 mm.
Konsekuensinya dua lubang dari keempat lubang bagian atas digeser naik 6 mm untuk memberi ruang makin membesarnya diameter linier cylinder yang kini menjadi 66 mm. Begitu juga dengan dua lubang bagian atas cylinder cop ,ikut dinaikan 6 mm. Hasilnya, lubang bagian atas lepas dari daging diral cylinder. Sebagai gantinya dapat memakai daging diral buatan yang dibor ulang. Agar dudukan sate kuat menopang cylinder cop, saat pengelasan digunakan umpan diral crank case.

Pembenahan dudukan katup juga dilakukan, titik bushing katup in dinaikan 9 mm dan titik bushing katup ex dinaikan 2 mm. Peluang menaikan katup ini juga diteruskan dengan penggantian katup dengan kepala 31 mm dan katup buangnya memakai 25,8 mm. Apabila ukuran diameter kepala katupnya tidak baku dan bisa diganti, asal titik bushingnya tetap berada pada toleransi tapet atau setelan katup.

Diameter dalam crank case juga dijadikan 67 mm. Perubahan posisi kedua baut dudukan blok cylinder dan cylinder cop sama dengan blok cylinder dan cylinder cop. Hanya dua baut bagian atas  yang dinaikan 6 mm. Dari segi kelayakan mekanis mesin memang akan menambah beban gesek dinding piston bagian bawah, sebab dipastikan cylinder jatuhnya lebih di atas dengan kemiringan 20 derajat. Gaya off set piston jadi kurang sempurna. Tak masalah hal ini juga disebabkan keterbatasan bahan part.


Bagaimana dengan nasib rantai camrat dengan posisi blok cylinder lebih ke atas ? Karet roll sebagai tensioner rantai camrat harus mengaplikasi milik Honda C-90 dengan diameter lebih besar agar tegangan yang dihasilkan tetap stabil.
Sampai sejauh ini problem di blok cylinder dan cylinder cop masih nol ,artinya riset dan eksperimen tergolong sukses.


Belum selesai ! Karena di bagian as kruk juga perlu dilakukan riset. Sebenarnya stroke Legenda yang cuma 49,5 mm dijadikan 55,5 mm,tapi tak melewat big end. Tipsnya ringkas ,langsung ganti dengan as kruk Honda Blade. Diameter total daun as kruknya 96 mm sementara punya legenda hanya 91 mm. Sirip crank case juga wajib dibabat habis dari jarak 48 mm keliling yang tersentral pada rumah bearing as kruk. Sipnya ,bobot as kruk Blade lebih unggul ,totalnya 1,95 Kg.

Masalah rumah bearing yang ada di as kruk mesti dijadikan 25 mm dari standartnya 22 mm, untuk mengikuti bearing as kruk Blade yang memakai jenis 6205 sama seperti yang dipakai F1Z dan Kaze. Jumlah peloran atau ball race ada 9, padahal standart Legenda cuma 7 biji. Dari segi vibra, ball race  lebih banyak lebih banyak paling halus. Dari segi efisiensi gesek peloran 7 lebih bagus. Tapi kalau motor bore up ,as kruk wajib tahan dihajar kompresi ekstrim kapasitas mesin yang menjadi 172,9 cc. Jadi bisa dikesampingkan masalah efisiensi geseknya.
Sekarang balik ke permasalahan dudukan komponen, sisi kiri as kruk Blade diameter nya 77 mm dan mesti dijadikan 73,5 mm mengikuti rotor motor magnet Legenda. Dari sisi panjangnya ,as kruk kiri Blade lebih pendek 4 mm. Sehingga ,rangkaian spul juga perlu digeser maju 4 mm.

Itulah cara mudah dan murah merubah motor Honda Legenda sama kencangnya  dengan Suzuki Satria F. Hanya dengan uang 2.5 - 4 juta !!
Bereksperimen lah dengan motormu !!